Tuesday, October 19, 2004

Yen tak pikir-pikir

Yen tak pikir-pikir...
akhirnya saya lebih memilih meneruskan blog yang di BlogDrive aja.

Jadi teman-teman yang mau melihat perkembangan baru blog saya, ikutan yang di BlogDrive aja ya...

Thanks....

Thursday, October 14, 2004

M A A F

Maaf
cuma empat huruf
tapi penuh makna
apalagi menjelang ramadhan begini

Maaf lahir bathin
Semoga Ramadhan kali ini lebih bermakna bagi kehidupan kita

Wassalam
Jonru dan Keluarga

D A R A H

Darah adalah tangis yang kau alirkan jadi petaka
wajahmu menjelma sebagai petang yang muram
darah adalah jeritan yang tak pernah usai kau cabik-cabik menjadi luka
pilu adalah darah yang mengalir di setiap denyut hasratmu

Jakarta, 13 Oktober 2004

Memori CIPTA ekilat.com

Tahun 2001 - 2002 lalu (kalo gak salah), saya pernah dipercaya menjadi editor untuk kanal CIPTA di situs (alm) ekilat.com. Waktu itu banyak sekali puisi yang saya tulis dan dimuat di kanal ini. Sayangnya, saya tak punya arsipnya.

Kebetulan, ada teman yang berbaik hati mengirim dua di antara puisi-puisi saya yang dimuat di CIPTA. Berikut saya tampilkan.

20 Maret 2002
Berikan Nafas Cinta
sebuah cinta yang baru saja hadir

Berikan nafas cinta pada sentuhanmu
Gejolak yang baru saja tiba
Seperti rembulan menjelang fajar
Kita terlelap bagaikan bayi didekap ibunya

Angin malam melenakan mimpi
Membiarkan kita telanjang dan tersipu

Berikan makna sayang pada bisikanmu
Gairah yang baru saja menggelora
Seperti ombak pantai membelai senja
Biarkan biduk berkelana tak bertepi
Lautan kehidupan yang penuh misteri

Berikan makna ketulusan pada janji kita
Sebuah mimpi yang barangkali esok pagi segera berakhir
Hilang bagaikan istana pasir ditelan ombak

11 April 2002
Berlalulah Seperti Angin

Seperti angin,
Berlalulah dari hatiku
Bawa serta semua goresan
Jejak langkahmu
Dan portet yang pernah kudekap

Seperti pasir
Hilanglah bersama ombak
Tiada lagi sapa dan perhatian
Atau dering telpon di malam hari

Pergilah bersama harapan yang telah daluwarsa
Kan kubiarkan namamu terhapus bagai istana pasir

Berlalulah seperti angin
Biarkan hatiku terhampar seperti laut yang tenang.


Saturday, October 02, 2004

Siapakah Aku?

Pada jaman dahulu kala, tepatnya ketika saya masih SD hingga usia ABG, saya seringkali membuat puisi atau catatan pribadi di buku teman-teman saya, menggunakan nama samaran JHONY S. RIYADHI.

Ketika SMU (d/h SMA), sekolah saya membuat peraturan: setiap siswa wajib menempelkan nama mereka di seragam sekolah. Nama saya adalah JON RIAH UKUR. Kala itu, saya paling malas menulis nama saya secara lengkap. Maka, di stiker nama, saya menulis nama saya dengan singkatan: JON R. U.

Sejak saat itu, saya dikenal sebagai JONRU.

Setelah kuliah, saya mulai merintis jadi penulis fiksi. Karena hampir semua penulis menggunakan nama samaran atawa nama pena, maka saya menggunakan nama samaran yang dulu saya pakai, yakni JHONY S. RIYADHI. Tapi saya mengganggap nama itu terlalu berbau ABG, dan saya kurang sreg dengan penulisan nama seperti itu. Maka nama itu saya ubah menjadi JON RIYADI.

Untuk selanjutnya, karya-karya saya muncul di beberapa media cetak dengan nama JON RIYADI.

Tahun 1996 hingga awal 2004, saya vakum menulis fiksi. Dalam kurun waktu tersebut, orang-orang lebih mengenal saya sebagai JONRU. Mungkin mereka sudah melupakan JON RIYADI.

Kini, saya mulai merintis lagi karir saya di bidang penulisan fiksi. Saya merasa bahwa saya harus menghidupkan lagi JON RIYADI yang pernah "mati". Saya ingin konsisten, tetap menggunakan nama JON RIYADI pada karya-karya fiksi saya. Nama asli atau nama JONRU hanya akan saya pakai jika saya menulis karya-karya nonfiksi.

Maka teman-teman...
perkenalkanlah saya, JON RIYADI

Mulai hari ini, saya akan lebih sering menggunakan nama JON RIYADI pada milis komunitas penulisan yang saya ikuti. Salah satu tujuannya, agar teman-teman mulai akrab dan kenal dengan JON RIYADI.

Tindakan ini juga menjadi salah satu bukti dan pemicu semangat saya, bahwa mulai sekarang saya - Insya Allah - akan tetap konsisten menjadi penulis fiksi, tidak vakum lagi seperti yang pernah saya alami selama DELAPAN TAHUN!!!

Tapi teman-teman tetap boleh memanggil saya JONRU kok. Enggak bakal ditangkap polisi.

Wassalam
Jonru eh Jon Riyadi :)

Kusapa Dunia dengan Pena

Kusapa dunia dengan pena
seperti mentari bermesraan dengan embun pagidedaunan tersenyum dan burung-burung berkejaran di batas langitAku tersenyum
tatkala sebuah asa bergulir bersama aliran sungaibermuara ke lautbernyanyi bagaikan musafir yang tak pernah usai mendambakan fajar